Sabtu, 21 Juni 2014

Beda Ruang Beda Cerita

Lega. mungkin itu yang dirasain sama semua peserta UAS Genap atau UKK (+ bonus bonusnya) yang udah menunaikan kewajiban pelajar yang agak dipaksakan itu. Termasuk 37 sosok manusia di kelas X5, nggak
terkecuali yang nulis post ini.

Walaupun perjuangan di kelas 10 ini udah bisa dibilang selese, tapi cerita yang nyelip di situ nggak akan ada habisnya, dan gak bakal terulang.

Berlatar di kelas 12 IPA 1 sebagai ruang 9, dan tetangganya kelas 12 IPA 2 sebagai ruang 10. Masio dempet, dua ruang itu punya cerita sendiri-sendiri yang bertolak belakang walaupun cuma dipisahin setumpuk batu bata berlapis cat (baca: tembok).

Maaf kalo alur nya ngalor ngidul, serta kebanyaken nama samaran. Dan kayaknya yang mudeng cuma yang ngalamin sendiri.

Ruang 9

Sebenernya perjuangan di ruang 9 lancar-lancar aja dan kebanyakan sih mulus.

Tapi,

Semua itu berubah sejak datengnya doi sebut saja Trenggiling. Pas itu hari ke-3, dan mapel nya duet maut kimia-sejarah. Kebayang kan ngitung mol dicampur-campur sama wali songo, ditambah kehadiran sesosok trenggiling yang nongkrong sambil ‘nyetrika’ di ruang 9.

Apalagi pas 30 menit terakhir kimia, trenggiling tiba tiba duduk di sebelah peserta dengan nomer 5121143. Hzhzhzhz

*ganti hari*

Hari itu nasib sial menimpa deretnya absen 11 sampe 15. Gimana nggak, awalnya yang dipanggil absen 11, terus gantian absen 12, sampek akhirnya absen 13 14 15 juga ikutan dipanggil doi.

*gatau hari apa*

Teruuss, di ruang 9 pasti ada satu anak inisialnya D belakangnya A tengahnya AFF yang muesti lupa ngisi nama di LJK. Udah dibunderi tapi kotak-kotak yang di atasnya masih kosong. Ternyata dia ditemenin sama absen 11 yang sama-sama lupa ngisi nama.

Ruang 10

Nah penunggu ruangan ini yang dari kemarin-kemarin ngebet banget buat dimasukin blog.

Cerita ini narasumbernya dari mereka sendiri.

Saat kita udah mentok pas ngerjain soal, kita nggak punya pilihan selain mengandalkan teamwork yang kompak, efisien, efektif, dan tentunya membawa manfaat.

Sebelum ngelanjutin baca, kami ingetin kalo adegan-adegan di bawah ini nggak untuk ditiru, karena kalo gagal akibatnya fatal.

Di hari pertama, teman kita yang cantik menawan dan rupawan ternyata punya nasib yang nggak cantik. Gara-gara kepek tolah-toleh, dia dipindah ke bangku depan meja doi. Sedih banget.

*ganti hari*

Pas doi sebut saja belalang mengangkat telpon, absen 33 berniat mengambil gambar dari sesuatu* milik temannya. Naas saat tiba-tiba belalang kembali ke ruangan, sang ‘fotografer’ tersandung.

*ganti hari*

Ternyata cerita yg dialamin fotografer kita ini nggak cuma itu, pas biologi dia menjadi pencetus untuk mengumpulkan hp ke depan. Kebetulan doi pas hari itu emang udah jadi momok buat penunggu ruang 10. Doi yang satu ini kita kasih nama samaran kuaci.

“Opo iku seng engkok ae?” – kuaci said.

Kuaci juga sempet bilang gini ke pak ketu (yang lagi deket sama anak kelas sebelah) “kalau mau *sensor* gausah ditutup tutupi, nak.”

Bala bantuan juga datang dari kakak gen pas lagi dijaga kuaci.

*ganti hari*

Hari terakhir harusnya menyenangkan buat penunggu ruang  10.

Mereka dengan pedenya banyak yang gak belajar karena akan ditemani oleh doi yang ahli surga. Tapi nasib berkata lain, pada saat hari H mereka dijaga oleh duo yang bisa dibilang garang. Doi pertama sebut saja tawon, dan yang satunya bandeng.

Fotografer diteriakin sama bandeng.

Kebetulan hari itu kesenian, terus gambaran mereka dibilang kayak anak tk sama tawon.

Terus hapenya yang mbuat background blog ini diambil sama bandeng.

*gatau hari apa*

LJK anak berinisial F absen 24 bolong 2 hari berturut-turut, dan hampir tiap hari dimarain doi soalnya ngitemin ljknya mbleber (keluar bunderan).

Bale atau sebut saja anak biologi awalnya diam. Tapi entah kenapa dia tambah lama tambah maju padahal dia tidak *sensor* tiba-tiba dia mengangkat bagian belakangnya dan diikuti dengan suara.. Prttrettterttretrwet.

Terus pas hari apa gitu, ada seorang kakak gen yang dimarain doi gara-gara kertas (yang dikira kerpekan) punya adek gen yang duduk di bangku yang sama tapi waktunya beda. Akhirnya si adek nulis maaf di bangku itu, terus besoknya dibales sama si kakak, akhirnya bales-balesan deh.

---

Banyak kan kejadian yang terjadi di belakang deretan nilai uas, dan di belakang lembaran rapot semester 2.
Semoga kejadian-kejadian yang fail itu bisa dijadikan evaluasi(????) untuk ke depannya, dan sekali lagi, yang jelek-jelek jangan ditiru ya.

Sesungguhnya semua itu hanya bentuk kerja keras kami dalam mencapai sebuah keberhasilan.

Met liburan!

(nde)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar